KUATKAN PRODUKSI USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DI DLINGO BANTUL, DOSEN JURUSAN PTSP HIBAHKAN ALAT PELURUS KAYU

Rabu, 30 November 2022, Kapanewon Dlingo Kabupaten Bantul merupakan area perbukitan dengan tanah subur yang ditumbuhi berbagai macam pohon berjenis iklim tropis. Banyak penduduk di wilayah Dlingo yang bermata pencaharian sebagai petani dan pengrajin mebel berbahan dasar kayu. Tidak kurang dari 9 UKM di daerah Jatimulyo, Dlingo, Bantul yang menekuni mebel serta produk kusen-daun pintu/jendela. Pasca pandemi melanda, daya beli masyarakat untuk produk mebel cenderung turun. Hal tersebut dirasa sulit ditambah dengan ketersediaan bahan baku yang berkualitas dalam produksi, sehingga tidak banyak pengrajin yang masih bertahan saat ini. Permasalahan utama yang dihadapi adalah lamanya proses mendapatkan bahan dasar kayu dan papan yang siap produksi, yakni kandungan kadar air yang rendah serta permukaan kayu dan papan lurus-tegak. Berawal dari permasalahan tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat UNY yang diprakarsai oleh Lilik Hariyanto beserta Galeh NIPP, Nur Hidayat, dan Dian Eksana W melakukan survei permasalahan di Putra Jati Mebel dan sekitarnya. 

Berdasarkan kondisi tersebut, tidak kurang 7 hari persiapan yang harus dilakukan oleh pengrajin guna mendapatkan bahan dasar balok serta papan kayu yang lurus dan tegak. Tidak hanya itu, terkadang kandungan kadar air dari bahan balok dan papan kayu juga masih relatif tinggi, sehingga produk mebel yang dihasilkan kurang awet yang berdampak produksi pengrajin menjadi menurun. Lilik H., dkk. berbekal kelengkapan Laboratorium dan Bengkel di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik UNY melalukan pengamatan, pengembangan produksi, serta uji coba untuk desain alat pelurus kayu. Alat ini memiliki berbagai keunggulan, diantaranya dimensi yang cukup besar kurang lebih 5m3, berbahan dasar limbah gergaji/serbuk kayu, serta dilengkapi dengan alat ukur kadar air, sehingga user dapat melakukan setting berapa persen kandungan kadar air yang dikehendaki.

Alat ini merupakan hasil pengembangan produk dari tim pengabdi UNY yang sepenuhnya didesain bersama dengan mitra (UKM) sehingga terdapat rasa memiliki atas alat tersebut. Setelah melakukan uji coba alat, harapannya tidak hanya digunakan oleh mitra UKM yang menjadi observer awal, tetapi dapat digunakan melalui Koperasi yang ada, sehingga semua anggota Koperasi yang terdiri atas beberapa UKM dapat menggunakannya secara bergantian. Selain itu, mitra (UKM) juga berharap, kegiatan tim pengabdi dari UNY ini dapat rutin setiap tahun membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan riil yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian di sektor industri kecil-menengah. Detail berita dapat dilihat disini.