Sukses Mendapatkan Juara 2, Tim BIMASENA J-FIS Mengharumkan Nama UNY dalam National Bridge Competition

National Bridge Competition” sebagai salah satu rangkaian dari “Civil Engineering Innovation Contest” yang diadakan oleh S-1 Teknik Sipil Universitas Diponegoro hadir sebagai salah satu bentuk usaha memfasilitasi pengembangan kompetensi mahasiswa Teknik Sipil dalam perencanaan jembatan. Pada tahun ini perlombaan tersebut bertemakan Perencanaan Jembatan “Efisien, Ekonomis, Tanpa Mengesampingkan Keindahan Dalam Rangka Pembangunan Nasional yang Lebih Baik” dan berjalan secara online. Melihat kesempatan tersebut, maka dibentuklah tim yang dinamakan BIMASENA J-FIS.

BIMASENA J-FIS beranggotakan 3 orang yaitu Nurul Aisyiyah Kartika Rini, Feby Adhitya Kristanto, dan Noor Chaukab dengan dosen pembimbing Maris Setyo Nugroho, M.Eng mulai mempersiapkan pembuatan proposal karya dari bulan November dan dikumpulkan pada tanggal 31 Desember 2020.

Pada tahap penyisihan semua peserta yang berjumlah 23 tim dari seluruh Indonesia diminta merancang jembatan rangka baja dengan bentang 80m dengan ketentuan yang tertera pada TOR serta membuat video pemodelan jembatan yang sudah jadi. Setelah tahap penyisihan selesai kemudian dipilih 7 tim terbaik. Hal yang mampu mengantarkan tim menuju babak final yaitu dengan mengusung keunggulan dari segi efisien, ekonomis, dan keindahan, jembatan yang dinamai “Jembatan Shorea”.

Selain itu Jembatan shorea dilengkapi dengan inovasi Vertical Axis Wind Turbine. Teknologi itu bekerja dengan prinsip memanfaatkan energi angin sekitar jembatan dan energi yang ditimbulkan oleh kendaraan yang lewat. Energi angin tersebut diubah menjadi energi listrik yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan penerangan jembatan dan kebutuhan lainnya.

Babak final diselenggakan tanggal 1-3 Maret 2021. Pada babak ini tim yang lolos diminta mempresentasikan hasil perencanaannya dan hail pengerjaan studi kasus. Bagi tim yang lolos memasuki tahap pengerjaan studi kasus dimana pada studi kasus tersebut tim diminta merancang perkuatan terhadap jembatan girder box baja yang mengalami gagal uji statik dan didapati lendutan jembatan yang terjadi melebihi lendutan izin. Hal yang menjadi tantangan pada studi kasus kali ini yaitu tim tidak boleh melakukan pengelasan dan pengeboran pada struktur baja yang ada.

Pada tahap penilaian akhir Tim BIMASENA J-FIS berhasil mendapat posisi kedua dari 7 tim finalis yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (1), Universitas Negeri Yogyakarta (1), Universitas Negeri Malang (1), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (1), Politeknik Pekerjaan Umum (1), Politeknik Negeri Bandung (1), dan Universitas Muhamadiyah Malang (1).

Animasi hasil karya Tim BIMASENA J-FIS dapat dilihat disini:

Tags: